Rabu, 18 Juli 2018

Nuriaman (Seni Tari)



Nama : Nuriaman
Nama Panggilan : Pak Maman     
Usia : 48 Tahun
Mulai terjun dibidang seni : Tahun 1977 (ketika beliau berusia 7 tahun)
Riwayat Pendidikan Seni :
1.      Sekolah Tinggi Seni Indonesia (Solo)
2.      Sekolah Tinggi Seni Indonesia (Bandung) 1997 Gelar Sarjana Seni Tari

·         Sudah pernah menampilkan seni tari (Tim Sanggar Tari) :
1. Keliling Indonesia (Jakarta, Jambi, Bandung, dll)
2. Misi Kesenian Keluar Negeri (Jepang, Amerika, Praha, Austria, Kanada, Malaysia, Singapura, dll)

·         Proses kreatif dalam menciptakan karya seni mencari referensi dari buku-buku seni dan Internet (cari sumber, dibuat konsep, teknis)

v  Bapak Maman kegiatannya kini sebagai Staff di Anjungan Jawa Barat di Taman Mini Indonesia Indah, memiliki sebuah sanggar tari tradisional, sering diundang atau diminta menjadi pengajar tari di sanggar-sanggar tari ataupun memproduksi sebuah tarian, dan sering diundang untuk tampil di acara-acara besar seperti misalnya baru-baru ini di perayaan HUT DKI Jakarta Pak Maman dan tim tari dari Sanggarnya diundang tampil disana. Uniknya ketika tim sanggar Pak Maman menampilkan tarian ciptaannya untuk busana tariannya di desain langsung oleh Pak Maman. Sanggar tari Pak Maman terletak di daerah Perumnas, Klender atau disebelah SMAN 44 Jakarta sanggar tari ini khusus tarian tradisional dan terbuka untuk umum.

v  Beberapa tarian ciptaan Pak Maman adalah Tari Parepeh, Tari Elit, Sendratari Ramayana (disunting versi Pak Maman), Sendratari Mahabarata (disunting versi Pak Maman), dan masih banyak lagi yang jumlahnya kini sudah tak terhitung oleh Pak Maman. Pak Maman mengakui salah satu kelemahannya adalah dia tidak menghitung atau mendata semua tarian yang dia ciptakan. Tarian-tarian ciptaan Pak Maman tidak hanya tarian Jawa Barat, melainkan juga tarian-tarian daerah lainnya misalnya DKI Jakarta Pak Maman mengambil contoh Tari Topeng yang kemudian disunting atau dikolaborasikan dengan topeng-topeng budaya daerah lain misal (Cirebon, Priangan, dan Melayu) dan musik hasil kolaborasi dengan budaya Jawa Barat. Menurut Pak Maman pengkolaborasian tarian-tarian tersebut membuat tarian karya Pak Maman tidak baku dan tidak terpatok pada Betawi tetapi untuk memperkaya hasil karya seni itu sendiri.

o   Menurut Pak Maman kendala yang sering dijumpai dalam proses penciptaan karya seninya adalah sulitnya dalam mencari buku-buku seni dan perbandingan referensi dari berbagai sumber.

Naima Alfitta Franedi/1409517076)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bambang Surapsono (Lukis & Teater)

      BIOGRAFI SINGKAT BAPAK BAMBANG SURAPSONO Foto diatas, dimana bapak Bambang sedang membuat properti-properti yang dibutuhkan ...