Pak Jumanto,
Seniman Tari Tradisional Jawa Barat
Sore itu saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke
salah satu Anjungan di TMII yaitu
Anjungan Jawa Barat.
hari itu Anjungan sangat ramai karena sedang ada acara
dan memang setiap hari Minggu diadakan kelas tari.
dibagian pendapa banyak ibu-ibu yang sedang menunggu
buah hatinya latihan tari.
Saya pun masuk ke dalam Bangsal Prabayaksa yang
aslinya sebagai ruang pertemuan Sultan dengan tamu khusus. Namun, di anjungan Jawa Barat, ruangan ini
difungsikan untuk peragaan wayang Golek lengkap dengan pakain tradisional adat
Sunda. Dipergunakan pula model berbagai
jenis pakaian tradisional Sunda, jenis pakaian sehari-hari maupun pakaian pengantin. Selain itu dapat
juga disaksikan beberapa tari daerah.
Di dalam, saya melihat anak-anak perempuan dengan
lincah dan gemulainya menari diiringi musik khas sunda. Saya pun bertanya
kepada salah satu murid, ternyata tarian yang di tarikan anak-anak tersebut adalah
tari jaipong atau jaipongan.
Tari Jaipong sendiri merupakan tari tradisional yang
berasal dari Jawa Barat.
Sebagai tari tradisional tari jaipong dikategorikan
sebagai tari kreasi yang sifatnya
hasil kreatifitas seniman di Jawa Barat didasarkan
pada kesenian tradisi yang sudah ada.
Jaipongan atau tari jaipong ini merupakan tarian yang
dibawakan dengan enerjik oleh seorang penari dengan diiringi oleh musik
tradisional gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab serta alunan lagu dari seorang
sinden atau juru kawih.
Hari itu saya sangat beruntung karena bisa
mewawancarai salah satu pelatih tari Jaipong.
beliau adalah Pak Jumanto atau akrab disapa dengan Pak
Manto. Pria kelahiran tahun 1964 ini
sudah mengembangkan tari rakyat Jawa Barat khususnya
tari jaipongan dari tahun 1991 sampai dengan saat ini. Beliau sudah terjun
kedalam dunia tari sejak kelas 3 SD mengikuti
orangtuanya.
Menurut beliau
komposisi tarian sunda tidak jauh berbeda dengan tari-tari tradisional
lainnya.
wirahma, wirasa, wiraga, ketiga komponen ini harus
dikuasai oleh seorang penari.
untuk komposisi tari jaipong sendiri terdapat 4 ragam
keunikan yaitu Gerakan Bukaan, Pencungan, Ngala, dan Mincit.
Bersama dengan Bapak Maulana, salah satu pendiri dan
pelatih tari di Anjungan Jawa Barat tak hanya pertunjukkan tiap minggu atau
saat kedatangan tamu-tamu penting, banyak
karya-karya tari yang dilombakan dan juga mendapatkan
juara seperti juara ke-2
dalam perlombaan tari se-Jawa Barat bahkan menjadi
nominasi 3 besar dalam perlombaan nasional.
Pak Jumanto sendiri pun sudah mengharumkan nama bangsa
dan membawa tari Jaipongan sampai ke mancanegara seperti di Malaysia, Korea,
dan Brazil.
Saya sangat kagum dengan dedikasi pak Jumianto dalam melestarikan
budaya Jawa Barat.
Beliau juga tidak pelit berbagi ilmu yang dimilikinya
dan dengan senang hati mengajarkan
tari jaipongan kepada generasi-generasi penerus
bangsa.
Beliau berharap kesenian tradisional indonesia menjadi
tuan rumah di negaranya sendiri
sehingga terwujudnya identitas bangsa yang berbudaya
dan bermartabat.
Oleh Kinanthi Harumni Jagadtya (NIM 1409517066)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar