Pada
hari Sabtu, tepatnya tanggal 7 Juli 2018 saya mengunjungi Pasar seni yang
tepatnya berada di Ancol, Jakarta Utara. Pasar seni digagas sebagai jembatan
apresiasi langsung antara seniman dengan masyarakat luas serta mendongkrak
semangat para seniman untuk selalu berkarya. Pada saat itu saya bertemu dengan
salah satu seniman yang berasal dari jawa barat yaitu bapak Muhammad Rohman, beliau
merupakan seniman yang menekuni bidang seni lukis. Seni lukis itu merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta
dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna,
tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis disajikan dalam
bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya yang nantinya
karya tersebut disebut dengan lukisan.
Awal mula beliau
melukis berawal dari sebuah hobi sejak kecil, kemudian ia terus belajar dan
belajar hingga saat ini melukis menjadi salah satu profesinya. Uniknya bapak
rohman ini belajar melukis sendiri atau yang biasa kita sebut dengan otodidak,
tanpa bantuan guru atau sekolah seni beliau dapat melukis dengan naluri
imajinasinya. Material yang biasa beliau gunakan dalam melukis tidak hanya
dengan kanvas, akrilik dan lainnya melainkan juga dengan batu, seperti gambar
yang ada dibawah ini :
Sama seperti seniman-seniman lainnya, Pak
Rohman juga memiliki aliran seni yang biasanya digunakan sebagai acuan dalam berkarya.
Aliran yang beliau pilih salah satunya adalah aliran seni Surealis. Surealis
atau surealisme adalah salah satu aliran yang memiliki hubungan erat dengan
dunia fantasi. Sehingga seakan akan pelukis berada di dalam dunia mimpi.
Lukisan aliran ini sering kali memiliki bentuk atau lukisan seperti khayalan
atau yang tidak logis, dengan ciri-cirinya seperti, penuh dengan kayal dan
fantasi dan lukisannya terbilang aneh dan asing. Surealisme biasanya menunjukkan
kebebasan dalam berkreativitas sampai melampaui batas logika. Seperti halnya
yang telah dikatakan oleh Pak Rohman, aliran ini merupakan aliran realisme yang
kemudian dituangkan dalam sebuah khayalan. Butuh imajinasi yang tinggi dalam
melukis karena aliran ini merupakan aliran yang tidak biasa. Biasanya sebelum
melukis Pak Rohman membayangkan sesuatu atau berimajinasi terlebih dahulu, terkadang
beliau mendapatkan inspirasi tersebut dalam mimpinya
lalu kemudian ia tuangkan dalam sebuah kanvas. Berikut karya yang telah beliau hasilkan :
lalu kemudian ia tuangkan dalam sebuah kanvas. Berikut karya yang telah beliau hasilkan :

Pak
Rohman mengatakan bahwa “kunci utama dalam melukis itu adalah belajar, belajar
dengan cara perspektif” belajar secara perspektif adalah belajar dengan tujuan
utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Dalam hal melukis
tentunya sangat diperlukan pembelajaran seperti itu, yakni dengan cara terus
mencoba berimajinasi kemudian tidak ragu untuk menuangkan imajinasi tersebut
dalam selembar kertas ataupun dalam sebuah kanvas dan tidak peduli dengan
apapun hasil yang didapatkannya, dengan begitu tangan kita lama-kelamaan akan
terlatih untuk melukis sehingga hasilnya pun tidak dapat diragukan.
Tidak lupa beliau berpesan kepada kita,
generasi penerus bangsa bahwa, “ jangan takut untuk melukis, harus terus
bereksplorasi untuk melukis, jangan
hanya tergantung dengan kanvas. Melukis bisa dengan bahan apapun yang ada, baik
selembar kertas maupun batu sekalipun, yang terpenting harus dilakukan dengan
baik dan kemudian dikembangkan kembali dan jangan takut untuk terus mencoba”
Pak Rohman, Seniman Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara.
Oleh
: Eldinia Rizki Fadhilla (NIM 1409517018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar