Kamis, 19 Juli 2018

Asep S. Surawisesa (Semiman Musik & Bela Diri)

Ki Surra

Ki Surra

Ki Surra memiliki nama lengkap Asep S. Surawisesa, lahir pada tanggal 5 Juli tahun 1978
Ki Surra merupakan seniman musik dan seniman bela diri, seni musiknya adalah berupa Karinding dan seni bela dirinya adalah Silat
Ki Surra sebenarnya sudah banyak sekali pentas diberbagai tempat dan negara, tetapi karena tidak pernah beliau catat dan sudah lupa pentas dimana saja, jadi hanya bisa mengandalkan ingatan tentang beberapa tempat yang sudah pernah di pentaskan olehnya, Ki Surra pernah pentas di Universitas Pelita Bangsa dan Sabilulungan Bandung
Ki Surra tidak sempat mendapatkan kesempatan untuk bersekolah formal, sehingga tidak memiliki riwayat pendidikan formal
Ki Surra juga menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu , berikut penjelasan langsung dari Ki Surra :
KARINDING
Karinding adalah alat seni yang beregenerasi dari masa ke zaman. Di zaman dahulu digunakan kultur individu (perseorangan) dan berkelompok. Di zaman sekarang hampir di kampung-kampung yang mengatas namakan kampung adat. Karinding masih bisa di jumpai penggunaan atau manfaatnya Karinding di zaman dulu sekitar 300/500 tahun yang lalu, bisa untuk mengusir hama di sawah dengan cara individual/perorangan memainkan Karinding dengan nada tertentu mengelilingi sawah sehingga hama sawah tersebut bergerombol/berkumpul disatu titik pohon padi, lalu dicabutlah pohon padi itu yang dihinggapi hama tersebut, lalu dipindahkan dari sawah ke hutan dengan bahasa ‘untuk sementara tempatmu bukan disini
Dan Karinding juga digunakan ceremonial untuk acara adat ‘Hajat Bumi’ ‘Kidung’ dll yang menyangkut adat dan budaya. Karinding bisa mengikuti kultur zaman dengan nada yang dihasilkan bisa berkolaborasi dengan alat musik yang ada pada saat ini
Karinding di Bekasi adalah Karinding Tarumanagara
Karinding terbuat dari Bambu, syarat bambu yang digunakan adalah :
·         Benar-benar tua (Mati ditengah pohon bambu)
·         Bisa juga yang sudah digunakan untuk usuk rumah
·         Bambu Tali
Alasan mengapa harus dari bambu adalah :
·         Suara yang dikeluarkan lebih fleksibel, lentur, dan alot
Karinding memiliki berbagai macam nama, tergantung daerah yang menyebutnya :
·         Bali – Genggong
·         Jawa Timur / Jawa Tengah – Rinding
·         Jawa Barat – Karinding
Cara memainkan Karinding adalah harus sama, maksudnya nada awal dan akhir harus sama (Nada adat). Cara memainkannya yaitu dengan di toel (dipetik) dan dipukul pada bagian ujung kanan, menentukan nada dengan memainkan ronggo mulut dan lidah kemudian dikreasikan sesuai dengan kreatifitas setiap orang

Rhenaldo Arya P. 
1409517027

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bambang Surapsono (Lukis & Teater)

      BIOGRAFI SINGKAT BAPAK BAMBANG SURAPSONO Foto diatas, dimana bapak Bambang sedang membuat properti-properti yang dibutuhkan ...