Selasa, 17 Juli 2018

Nahda Syarifah (Penari)



Nahda Syarifah merupakan salah satu tokoh seni tradisional tari Jawa Barat. Dia menggali semua potensi ragam gerak Jaipong ke dalam bentuk tarian baik dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan atau pasangan. Menurutnya, ragam gerak tarian Jaipong sangat bercirikhas.
Nahda Syarifah lahir di Jakarta pada 25 Desember 2000. Nahda merupakan penari Jawa Barat yang sudah menari sejak 2 tahun yang lalu. Nahda menari karena hobi dari kecil dan Nahda juga mempunyai kedua orang tua yang juga terjun ke dunia seni dalam hal menari
Awal mula Nahda terjun ke dunia seni yaitu pada masa sekolah di SMP mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya, dan mulai dari menari di SMP Nahda melanjutkan menari sampai sekarang dengan mengikuti sanggar yang ada di Anjungan Jawa Barat TMII. Menurut Nahda, ia memilih menari karena hobi dan menari itu menurut Nahda sangat asik dilakukan.
Sosok yang berperan sebagai pembuka jalan bagi pengabdiannya kepada seni ialah ayahnya dan ibunya sendiri. Dia melihat bakat seni yang besar pada anak-anaknya, sehingga Nahda terjun juga ke dunia seni yaitu menari.
Menurut Nahda tokoh yang menginspirasi dia dalam menari Jawa Barat ialah Alm. Mpok Nori karena menurut Nahda seorang Mpok Nori sangat melestarikan budaya yang ada di Indonesia.
Gerak dasar dalam menari dengan tingkatan 1, naik ketingkatan 2, dan lanjut ketigkatan yang lebih tinggi yaitu tinggat 9.  Gerakan dasar tarian ini sering disebut 3G akronim dari Geol (gerakan pinggul memutar), Gitek (gerakan pinggul menghentak dan mengayun), Goyang (gerakan ayunan pinggul tanpa hentakkan).
Pengalaman Nahda selama menari yaitu, tampil di acara-acara perkumpulan se-Jawa Barat dan mengisi acara di pernikahan putrinya pak Ahmad Heryawan yang merupakan Gubernur Jawa Barat. Nahda belum pernah pentas hingga ke luar negeri (Go international).
Menurut Nahda kendala yang dialami sebagai seorang penari yaitu banyak pengeluaran yang harus dikeluarkan atau modal yang besar untuk keperluan dalam menari.
Pesan Nahda untuk anak-anak muda zaman sekarang yaitu “kita harus melestarikan budaya kalau bukan kita siapa lagi yang melanjutkan”. Dan yang terakhir kunci utama menurut Nahda sebagai seorang penari Jawa Barat adalah ‘Senyum’ karena sebagai penari untuk memikat para penonton dengan cara senyum.

Disusun oleh :
Rachmi Danti (1409517012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bambang Surapsono (Lukis & Teater)

      BIOGRAFI SINGKAT BAPAK BAMBANG SURAPSONO Foto diatas, dimana bapak Bambang sedang membuat properti-properti yang dibutuhkan ...